GAZA - Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas dalam serangan udara di rumahnya di Teheran pada hari Selasa. Kelompok militan Palestina Hamas dan Garda Revolusi Iran mengkonfirmasi kematian tersebut dalam pernyataan terpisah. Haniyeh meninggal setelah menghadiri pelantikan presiden baru Iran.
“Hamas menyatakan pemimpinnya Ismail Haniyeh sebagai martir bagi rakyat besar Palestina, rakyat Arab dan negara-negara Islam, dan seluruh rakyat bebas di dunia,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan.
Ismail Haniyeh lahir di kamp pengungsi Al Shati di Jalur Gaza. Keluarganya berasal dari Ashkelon sebelum diusir dari Palestina pada tahun 1948. Haniyeh menikah dengan Amal dan memiliki 13 orang anak.
Sejak bulan Oktober 2023, Haniyeh telah kehilangan banyak anggota keluarganya akibat serangan udara Israel di Gaza. Serangan udara terhadap rumah keluarganya di Kota Gaza pada bulan Oktober menewaskan 14 anggota keluarga, termasuk saudara laki-lakinya.