Pejabat AS dan Israel mengatakan mereka tidak tahu apakah Iran dan Hizbullah akan melakukan serangan terkoordinasi atau beroperasi secara terpisah. Para pejabat mengatakan bahwa mereka mengira Iran dan Hizbullah masih berupaya menyelesaikan rencana militer mereka dan memberikan persetujuan di tingkat politik.
Seorang pejabat AS mengatakan bahwa pemerintahan Joe Biden ingin mengumumkan peningkatan pasukan AS pada Jumat (2/8/2024) karena Iran dan Hizbullah sedang berdiskusi mengenai tanggapan mereka dengan harapan bahwa pengumuman tersebut akan membantu menghalangi dan memengaruhi rencana militer mereka.
Ketika ditanya pada Sabtu (3/8/2024) apakah dia yakin Iran akan mundur, Presiden AS Joe Biden menjawab dirinya berharap demikian. "Saya harap begitu. Saya tidak tahu,” ujarnya.
Seperti diketahui, pada 31 Juli lalu, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengatakan bahwa kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh tewas dalam sebuah serangan di Teheran. Dalam sebuah pernyataan, IRGC mengatakan bahwa Haniyeh dan salah satu pengawalnya tewas ketika tempat tinggal mereka diserang di Teheran.
Menurut laporan Press TV, sebuah proyektil menghantam tempat tinggal yang diperuntukkan bagi veteran perang di Teheran pada pukul 02.00 waktu setempat pada Rabu (31/7/2024).
Ismail Haniyeh, yang bermarkas di Qatar, melakukan perjalanan ke Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden terpilih Iran, Masoud Pezeshkian.
(Susi Susanti)