Sebelumnya diberitakan, puluhan sapi di Kota Batu mati mendadak dalam beberapa bulan terakhir. Di Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, misalnya sudah ada sekitar 21 ekor sapi yang mati mendadak sejak Februari 2024 lalu.
Tapi intensitas kematiannya kian tinggi dalam dua bulan terakhir. Dimana satu peternak bisa kehilangan dua hingga lima ekor sapi dalam waktu dua bulan terakhir. Gejalanya pun tiba-tiba, karena sapi awalnya terlihat sehat hingga akhirnya lemas dan ada beberapa sapi yang kejang-kejang, hingga terjatuh sebelum mati mendadak.
Dokter hewan Puskeswan RPH Kota Batu juga sudah memeriksa. Ditemukan beberapa kejanggalan pada organ tubuh sapi yang mati. Tim dari RPH Kota Batu juga sudah mengambil beberapa sampel organ dalam sapi yang mati.
Hasilnya beberapa organ yang tidak wajar dan tidak umum. Seperti ada perubahan warna pada organ sapi yang mati seperti jeroan. Kemudian juga didapati perubahan warna pada usus. Jika umumnya usus pada sapi yang sehat warnanya putih, ditemukan warna menjadi kemerahan.
(Fakhrizal Fakhri )