MOSKOW - Pengadilan Rusia menjatuhkan hukuman penjara 15 tahun kepada ilmuwan Alexander Shiplyuk atas tuduhan pengkhianatan pada Selasa (3/9/2024). FisikawanShiplyuk ini tersandung kasus terbaru dari beberapa kasus terhadap para ahli yang bekerja pada sains yang mendasari pengembangan rudal hipersonik Rusia.
Kantor berita Rusia mengatakan Shiplyuk, direktur berusia 57 tahun dari sebuah lembaga sains terkemuka Siberia, ditangkap pada bulan Agustus 2022. Dua rekannya, Anatoly Maslov dan Valery Zvegintsev, juga ditahan atas dugaan pengkhianatan. Maslov, 78 tahun, dijatuhi hukuman 14 tahun pada bulan Mei.
Reuters tidak dapat segera menghubungi pengacara untuk Shiplyuk. Trio dari universitas Novosibirsk tersebut termasuk di antara hampir selusin ilmuwan yang meneliti teknologi rudal hipersonik yang telah diajukan kasus pengkhianatan oleh Rusia dalam beberapa tahun terakhir.
(Susi Susanti)