Dia menjelaskan, suatu wilayah masuk kategori siaga kekeringan jika tidak pernah turun hujan selama lebih dari 1 bulan (31 hari). Selanjutnya masuk kategori awas kekeringan apabila tanpa hujan selama 2 bulan (61 hari).
Saat ini, kata dia, anomali suhu muka laut di wilayah perairan Nusa Tenggara Timur umumnya cenderung netral hingga lebih hangat dari klimatologisnya.
"Itu diprediksi akan terus hangat dengan anomali suhu muka laut berkisar antara +0.5 sampai +1.0 Celsius pada periode September 2024 hingga Februari 2025," ujarnya.
(Qur'anul Hidayat)