JAKARTA— Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Kiai Marsudi Syuhud, menyampaikan ceramahnya tentang toleransi antarumat beragama dihadapan tokoh agama internasional dalam pertemuan pemuka agama, di Paris Prancis bertajuk ‘Imagine Peace’ (Imagine La Paix). Kegiatan ini dibuka oleh Presiden Prancis Emmanual Macron.
"Dasar hidup bersama antar umat beragama, yang dalam ajaran Iman Katolik telah menjadikan perbedaan agama (Bhinneka Tunggal Ika, dalam konteks Indonesia) adalah mutuai penghormatan antarpemeluk agama yang berbeda,"kata Marsudi, Kamis (26/9/2024).
Menurut dia, setelah memahami poin pertama maka harus mengaplikasikan poin kedua, yaitu keabadian, dalam konteks ini adalah ajaran uchuwah basyariyah. Persaudaraan antarmanusia menjadi penting karena kehidupan bersama diawali dengan persaudaraan yang dijalin dan diikat dengan kasih sayang.
"Sifat-sifat yang tertanam untuk saling menghormati, saling menghargai, saling mempercayai, saling mendukung, dan saling melindungi lahir dan hidup dari sifat yang sangat terpuji yang diperintahkan oleh Allah,"kata dia.
Lebih lanjut, kata Kiai Marsudi, toleransi adalah salah satu sifat yang diperintahkan oleh Yang Maha Kuasa dan Rasul kita yang mulia. Toleransi adalah memaafkan ketika abai, mengabaikan kesalahan orang lain, membuat alasan untuk mereka, dan melihat kebaikan dan perbuatan baik mereka daripada berfokus pada aib dan kesalahan mereka.
“Yang harus dipahami di sini secara mendalam adalah di ruang mana seorang Muslim dapat bekerja sama dan hidup bersama dengan non-Muslim, dan di ruang mana kita mempertahankan perbedaan kita,” tutur dia.