JAKARTA – Rencana pertemuan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri bergulir kencang belakangan ini. Masing-masing pihak membuka peluang yang sama mengenai rencana pertemuan tersebut.
Menurut Pakar Komunikasi Politik Benny Susetyo, pertemuan antara Prabowo dan Megawati bukan sekadar momen simbolis, tetapi menjadi pusat perhatian dalam dinamika politik nasional yang lebih luas. Di balik pertemuan tersebut, terdapat pesan kuat tentang bagaimana dua tokoh besar Indonesia yang memiliki peran historis dan pengaruh signifikan di kancah politik, dapat menciptakan potensi perubahan dalam lanskap politik.
“Jika ditinjau secara mendalam, pertemuan ini bukan hanya soal taktik dan strategi politik pragmatis, tetapi lebih dari itu, sebuah cerminan dari upaya untuk memperkuat demokrasi yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Megawati dan Prabowo, sebagai negarawan yang telah lama berkiprah, memiliki tanggung jawab untuk mewujudkan demokrasi yang lebih matang, beretika, dan berfokus pada kepentingan bangsa secara menyeluruh,” ujar Benny dalam siaran persnya, dikutip Sabtu (28/9/2024).
Benny mengatakan, dalam konteks tersebut penting untuk menganalisis pertemuan Prabowo dan Megawati tidak sekadar sebagai peristiwa politik, melainkan sebagai representasi dari kematangan berdemokrasi yang mengutamakan persatuan, kesejahteraan rakyat, dan stabilitas nasional. Nilai-nilai Pancasila seperti persatuan dan kerakyatan seharusnya menjadi fondasi dalam setiap keputusan yang diambil oleh kedua tokoh ini.
Pertemuan tersebut, idealnya, membuka ruang dialog tentang kebijakan publik yang strategis dan berorientasi pada kepentingan rakyat, bukan sekadar kalkulasi politik untuk memenangkan kekuasaan.
“Secara historis, Megawati sebagai tokoh yang mewarisi nilai-nilai Bung Karno sekaligus pemimpin Partai PDIP, dan Prabowo dengan latar belakang militer dan kepemimpinan di Partai Gerindra, adalah dua figur yang membawa perspektif berbeda namun sama-sama memiliki pengaruh besar dalam menentukan arah bangsa,” katanya.
Lewat pertemuan keduanya diharapkan Benny, bukan hanya memikirkan aliansi politik yang pragmatis. Namun, juga bagaimana mengedepankan politik sebagai instrumen moral yang dapat membawa bangsa menuju stabilitas dan kemajuan.
Perlu dicatat juga bahwa pertemuan ini memiliki dampak strategis dalam merancang koalisi pemerintahan yang efektif dan stabil pasca-pemilu. Namun, lebih dari sekadar kalkulasi kekuasaan, yang ditunggu masyarakat adalah bagaimana kedua pemimpin ini dapat menciptakan peta jalan baru yang berfokus pada kemaslahatan umum, seperti reformasi hukum, peningkatan kesejahteraan, dan keadilan sosial.
“Oleh karena itu, pertemuan antara Megawati dan Prabowo harus dipahami sebagai momen penting dalam memfasilitasi dialog politik yang mengedepankan visi jangka panjang. Sebuah pertemuan yang mampu mengubah arah kebijakan nasional jika dijalankan dengan komitmen pada nilai-nilai demokrasi yang berdasarkan Pancasila,” katanya.