Satu Satpol PP Tewas, Polisi Diminta Usut Aktor Intelektual Demo di Gedung DPRD Lebak  

Fahmi Firdaus , Jurnalis
Rabu 16 Oktober 2024 22:20 WIB
Polisi Diminta Usut Aktor Intelektual Demo di Gedung DPRD Lebak /ist
Share :

JAKARTA - Aktivis Pergerakan dan Pejuang Keadilan Harda Belly, mendukung polisi mengungkap dalang dibalik demo anarkis yang mengakibatkan seorang Satpol PP di Kabupaten Lebak meninggal dunia. Sebelumnya, dua orang pendemo sudah ditahan oleh Polres Lebak.

Anggota Satpol PP Lebak, Yadi Suryadi, meninggal dunia akibat insiden demo anarkis di Gedung DPRD Lebak, beberapa waktu lalu. Sebelumnya, Yadi mengalami luka serius di kepala usai tertimpa pagar yang didorong oleh massa.

“Jangan hanya menahan dua orang pendemo saja, tapi juga segera tangkap yang menyuruh aksi ini ” kata Harda, Rabu (16/10/2024).

Menurutnya, kematian Yadi merupakan masalah kemanusiaan yang mengusik hati nurani. Sehingga perlu ada tindakan hukum yang tegas.

“Saya terpanggil untuk menyuarakan kasus tersebut. Menurutnya, kasus ini menjadi tanggung jawab kita membantu keluarga korban sedang mencari keadilan,” ucapnya.

“Intinya ini soal kemanusian, nyawa yang dihilangkan atas insiden demo anarkis yang ternyata suruhan atau bayaran, jadi tidak ada toleransi kecuali dengan mengungkap dalangnya dan diproses hukum,” sambungnya.

Dikatakannya, integritas Polres Lebak saat ini sedang dipertaruhkan apakah mampu mengungkap kasus ini secara terang benderang dan menangkap siapa-siapa yang terlibat.

“Masyarakat menaruh harapan besar kepada kepolisian untuk menuntaskan kasus ini agar tidak ada lagi terjadi kejadian seperti menimpa almarhum Pak Yadi,” ucapnya.

“Sama halnya dengan kasus pembunuhan Brigadir Yosua yang pernah menghebohkan publik, drama apapun yang dilakukan untuk menutupi kasusnya namun tetap terungkap karena menyangkut kemanusiaan yang dikawal oleh publik,” imbuhnya.

HB -- panggilan akrabnya-- meyakini Polres Lebak akan mengungkap kasus tersebut dengan transparan hingga keluarga korban mendapat keadilan. Dia percaya Polres Lebak akan bekerja secara terbuka tidak ada yang ditutupi karena ini menyangkut nyawa seseorang.

 

“Apalagi Pak Yadi ini tulang punggung keluarga, ia hanya tenaga honorer yang penghasilannya sangat minim bahkan saya mendengar pada malam hari ia berdagang di area alun alun Rangkasbitung untuk mencari tambahan untuk kebutuhan sehari-hari,” terangnya.

“Sesuai dengan pesan Kapolri, masyarakat harus aktif mengawasi kerja-kerja kepolisian. Jadi kita akan kawal kasus ini hingga tuntas, sampai semua yang terlibat di proses hukum,”ucapnya.

HB juga meminta DPRD melakukan advokasi dalam mengawal proses hukum yang dilakukan Polres Lebak sekaligus bisa memastikan ada jaminan kehidupan yang layak bagi keluarga korban serta beasiswa pendidikan bagi anaknya sampai ke perguruan tinggi.

“DPRD Lebak juga tidak boleh tinggal diam, harus mengawal proses pengungkapan yang dilakukan polisi dan pastikan keluarganya terjamin kehidupannya dan anaknya mendapatkan beasiswa setelah ditinggal pergi oleh Pak Yadi selamanya,” tutup HB.

(Fahmi Firdaus )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya