Namun, kepala pengawas nuklir PBB mengatakan minggu lalu bahwa Iran menunjukkan "kesediaan" untuk terlibat kembali dalam masalah nuklir.
Teheran, yang mendukung Hamas, memperingatkan bahwa mereka akan "menanggapi dengan tegas dan efektif" serangan Israel pada akhir pekan.
Perang di Gaza telah menarik sekutu kelompok Palestina Hamas yang didukung Teheran, termasuk Hizbullah di Lebanon.
Netanyahu mengatakan pada Senin, (28/10/2024), bahwa "poros kejahatan fanatik yang dipimpin oleh Iran mengancam untuk menghancurkan negara kita dan mengancam untuk mengambil alih negara lain."
Ia "bercita-cita untuk menguasai wilayah kita dengan paksa," katanya, seraya menambahkan bahwa Israel adalah "penghalang nyata di jalan Iran."
"Karena menurut Iran, jika Israel jatuh, banyak negara akan jatuh bersamanya. Seluruh Timur Tengah akan jatuh ke tangannya."
Netanyahu juga mengatakan bahwa dia mengupayakan perdamaian dengan negara-negara Arab, setelah setahun perang di Gaza dan Lebanon yang telah memicu kemarahan Arab.
Ia berbicara saat Washington berupaya menggalang dukungan negara-negara Arab untuk rencana jangka panjang pemerintahan pascaperang di Jalur Gaza, dan kesepakatan normalisasi lebih lanjut dengan Israel menyusul Kesepakatan Abraham 2020.