Dukung RIDO Gugat ke MK, Jimly: Tunjukkan Ada yang Tak Beres di Pilkada Jakarta

Sujoni, Jurnalis
Jum'at 06 Desember 2024 18:04 WIB
Jimly Asshiddiqie (Foto: Dok)
Share :

JAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie mendukung langkah Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) yang akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait hasil Pilkada Jakarta 2024. Menurutnya, ini bukan soal menang atau kalah, namun cara dalam mencari keadilan.

"Walaupun kalah, tapi kan jutaan orang yang memilih dia. Jadi, pengadilan itu juga bukan soal menang kalah saja, tapi dia problem solusi. Solusi kesalahan,” ujar Jimly dalam keterangannya, Jumat (6/12/2024).

Gugatan ke MK, kata Jimly, sekaligus untuk memperlihatkan kepada publik bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam penyelengaraan Pilkada, khususnya di Jakarta. Gugatan yang akan dilakukan Tim RIDO  dianggap Jimly sebagai hal yang baik dalam kehidupan berdemokrasi. Ia yakin MK akan menerima permohonan tersebut.

“Karena ini bukan soal menang-kalah. Tapi kita mau menunjukkan kepada rakyat, kepada sejarah. Ini ada yang tidak beres. Ini penting untuk jadi catatan sejarah,” ujarnya.

Dengan adanya gugatan tersebut, penyelenggara pemilu jadi tahu apa yang kurang dan perlu diperbaiki ke depannya. Sehingga, kejadian serupa tidak terulang kembali.

Jimly hanya mengingatkan agar dalil pemohon kepada MK harus memasukan demi perbaikan kualitas pemilu. Sehingga, ada penjelasannya dan jangan emosional.

“KPU-Bawaslu ini tidak beres kerjanya. Jadi ada gunanya juga (menggugat ke MK). Jadi, ini bukan sekadar menang-kalah. Ini soal memperbaiki praktik penyelenggaraan pemilu di masa depan,” imbuhnya.

Dalam gelaran Pilkada Jakarta 2024, diketahui terdapat sejumlah kejanggalan, di antaranya 19 surat suara Pramono Anung-Rano Karno yang dicoblos Ketua KPPS TPS 028, Pinang Ranti, Jakarta Timur. Sebelumnya, Pakar Hukum Tata Negara, Bivitri Susanti mengaku tak heran dengan peristiwa kecurangan-kecurangan yang terjadi di setiap gelaran Pilkada. 

“Dan ini menurut saya, ini adalah praktik dari penyalahgunaan, karena para petugas itu pasti ada instruksinya, enggak mungkin dia inisiatif sendiri,” kata Bivitri beberapa waktu lalu.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya