Sementara itu, Presiden terpilih AS Donald Trump, yang memerintahkan jumlah pasukan AS di Suriah dikurangi setengahnya selama masa jabatan pertamanya setelah dicegah untuk menarik pasukan sepenuhnya, pada hari Sabtu mengindikasikan bahwa pemerintahannya tidak akan terlibat dalam konflik apa pun di negara tersebut.
“Suriah memang kacau, tetapi bukan teman kita,” tulis Trump di Truth Social,
“Amerika Serikat tidak boleh terlibat dengan ini. Ini bukan perjuangan kita.Biarkan saja terjaid. Jangan terlibat!"
Dalam penampilan publik pertamanya sejak merebut Damaskus, pemimpin HTS Abu Mohammed al-Julani yang juga mantan pemimpin cabang al-Qaeda di Suriah, menggambarkan jatuhnya al-Assad sebagai kesempatan untuk mengubah Suriah menjadi "mercusuar bagi negara Islam" dan awal dari "sejarah baru" bagi wilayah tersebut.
"Tuhan tidak akan mengecewakan Anda," kata al-Julani dalam pidato kemenangan di Masjid Umayyah yang simbolis di ibu kota Suriah.
"Kemenangan ini untuk semua warga Suriah. Mereka semua adalah bagian dari kemenangan ini," katanya.
(Erha Aprili Ramadhoni)