LOS ANGELES - Kebakaran hutan besar yang melanda Los Angeles pada Rabu, (8/1/2025) menewaskan setidaknya lima orang, menghancurkan ratusan rumah, dan menguras sumber daya pemadam kebakaran serta pasokan air hingga batas maksimal. Lebih dari 100.000 orang telah diperintahkan untuk memgungsi dari daerah yang terdampak, sementara angin kencang menghambat operasi pemadaman dan memperparah kobaran api.
Dilaporkan Reuters, mengutip pejabat negara bagian, lima kebakaran terpisah terjadi di Los Angeles County, semua belum dapat dikendalikan. Kerusakan awal dan kerugian ekonomi akibat kebakarab ini diperkirakan mencapai lebih dari USD30 miliar.
Di sisi barat, Kebakaran Palisades menghanguskan 15.832 hektar wilayah dan 1.000 bangunan di perbukitan antara Santa Monica dan Malibu, sementara Kebakaran Eaton melalap lahan seluas 10.600 hektar dan menewaskan setidaknya lima orang, menurut keterangan Sheriff Daerah Los Angeles Robert Luna kepada radio KNX.
"Kita tengah menghadapi bencana alam yang bersejarah. Dan saya rasa itu tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata yang cukup kuat," kata Kevin McGowan, direktur manajemen darurat untuk Los Angeles County, dalam konferensi pers.
Langit di atas Los Angeles bersinar merah di beberapa area dan diselimuti asap tebal. Menurut PowerOutage.us, hampir 1 juta rumah dan bisnis kehilangan aliran listrik di Los Angeles County.
Wilayah Los Angeles sudah siap untuk kebakaran sejak musim gugur, ketika angin musiman tiba di wilayah tersebut, setelah musim dingin yang basah berturut-turut menciptakan banyak rumput dan tumbuhan yang berubah menjadi bahan bakar selama musim panas yang sangat panas, kata para ilmuwan iklim.
Sebelum kebakaran terjadi, Badan Cuaca Nasional telah mengeluarkan peringatan tertinggi untuk kondisi kebakaran ekstrem di sebagian besar wilayah Los Angeles County mulai Selasa hingga Kamis.
Dengan tingkat kelembapan yang rendah dan tumbuhan kering karena kurangnya hujan, kondisi tersebut "hampir seburuk yang pernah terjadi dalam hal cuaca kebakaran," kata badan tersebut.
(Khafid Mardiyansyah)