Menurutnya, spekulasi itu seperti sebelum pelantikan presiden, di mana wacana pertemuan Megawati-Prabowo disebut akan membahas jatah menteri.
"Lagi-lagi, itu merupakan tuduhan yang tidak berdasar, desas-desus yang sengaja untuk mendiskreditkan PDI Perjuangan dan menurut kami didegungkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," terang Guntur.
Kendati demikian, ia menegaskan bahwa pertemuan dua tokoh negara itu hanya silaturahmi dan membahas agenda kenegaraan serta kebangsaan.
"Dan seperti halnya yang disampaikan oleh Ibu Megawati Soekarno Putri dalam pidato HUT PDI Perjuangan ke-52 adalah ucapan terima kasih yang setulusnya kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah serius menindaklanjuti pencaburan TAP MPRS Nomor 33 Tahun 1967 terkait pelurusan sejarah Bung Karno dan juga pengembalian hak-hak mertabat Bung Karno sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama," tandasnya.
(Arief Setyadi )