Hal tersebut beralasan, lanjut Havid, karena bangunan sekolah yang rusak akibat pergerakan tanah, mengakibatkan tembok mengalami keretakan yang dapat membahayakan para siswa jika dipaksakan untuk tetap belajar di bangunan sekolah.
Sementara itu Kepala SDN Harapan, Sulaeman Lahap berterima kasih kepada MNC Peduli yang sudah mendonasikan buku bacaan juga alat mewarnai dan datang langsung melihat kondisi sekolahnya yang rusak memprihatinkan karena terdampak bencana.
"Akibat bencana pergerakan tanah, bangunan sekolah yang terpakai tersisa 20 persen. Kepada pemerintah, ini (jalan) satu-satunya harus direlokasi, sebab bangunan sebagus apapun, jika tanahnya bergerak atau bergeser, bisa ambruk," ujar Sulaeman.
(Angkasa Yudhistira)