Pemerintah Swedia Kembali Adopsi Buku Cetak Warisan Ilmu Pengetahuan Klasik dalam Pembelajaran

Opini, Jurnalis
Minggu 26 Januari 2025 10:34 WIB
Pemerintah Swedia Kembali Adopsi Buku Cetak Warisan Ilmu Pengetahuan "Klasik" dalam Pembelajaran (Ilustrasi/Freepik)
Share :

BUKU merupakan sebuah catatan pengetahuan atau transfer knowledge yang dilakukan antara penulis kepada pembaca dalam istilah komunikasi penulis merupakan sebuah komunikator sedangkan pembaca merupakan sebuah komunikan. '

1. Perkembangan Buku

Seiring berkembangnya zaman buku mengalami proses perkembangan menjadi e-book (electronic book) yang diharapkan bisa memudahkan proses akes informasi ilmu dari buku tersebut. Teknologi menuntut adanya improvisasi sebuah proses pengajaran dan pendidikan.

Sebuah peralihan siginifikan yang semula buku itu bisa disentuh ditandai dengan menggarisbawahi paragraf atau kalimat penting menggunakan highlighter atau stabilo kemudian menyiapkan kertas sebagai pembatas buku atau bahkan menilap halaman bagian atas sebagai tanda halaman yang telah dibaca tidak bisa dilakukan ketika sedang membaca e-book.

Memang dengan adanya e-book kegiatan membaca menjadi lebih santai dan lebih mudah karena sembari memegang gadget, namun tidak terlihat lebih keren dibandingkan memegang sebuah buku cetak.

Tumpukan ilmu yang tertulis pada sebuah buku memiliki daya tarik tersendiri bagi para pembaca "senior" gen Milenial. Metamorfosis akses ilmu pengetahuan berkembang pesat dengan adanya teknologi, namun apakah pembaharuan itu selalu menjadi lebih baik?

2. Swedia Gunakan Komputer Gantikan Buku

Pemerintah Swedia sudah 15 tahun menggunakan perangkat digital seperti komputer dan tablet dalam sistem pendidikan pun hal nya dengan e-book. Pada 2009, Swedia optimistis bahwa digitalisasi dapat mempermudah akses pendidikan sekaligus mempersiapkan siswa menghadapi era digital abad ke-21.

Namun, harapan tersebut tidak sepenuhnya sesuai harapan. Penggunaan perangkat digital dalam pembelajaran justru berdampak sebaliknya atau bisa dikatakan negatif pada keterampilan dasar literasi seperti membaca dan menulis.

Penelitian Dewan Riset Swedia untuk Kesehatan, Kehidupan Kerja, dan Kesejahteraan (Forte) menunjukkan bahwa belajar dengan menatap layar dalam waktu lama menghambat kemampuan siswa untuk memproses informasi yang kompleks. 

"Efek layar dengan lampu latar pada konsentrasi dan pemahaman jauh lebih besar dari yang kami duga," ujar Anna Lindstrom, pakar pendidikan dari Institut Pendidikan Nasional Swedia, seperti dikutip dari The Universal. 

Lalu sejak 2022, pemerintah Swedia mulai mempertimbangkan kembali pentingnya buku cetak dalam sebuah kegiatan pembelajaran.

Menteri Sekolah Swedia, Lotta Edholm, menyatakan bahwa setiap siswa membutuhkan lebih banyak buku pelajaran untuk mendukung penguasaan keterampilan dasar yaitu membaca dan menulis. 

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya