Donald Trump Usulkan Mukimkan Warga Gaza Secara Permanen di Tempat Lain

Rahman Asmardika, Jurnalis
Rabu 05 Februari 2025 11:19 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Bernjamin Netanyahu. (Foto: Reuters)
Share :

WASHINGTON, DC – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Selasa, (4/2/2025) menyarankan agar warga Palestina yang mengungsi dari Gaza direlokasi secara permanen di luar wilayah kantong Palestina tersebut.

Hal itu disampaikan Trump dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Ruang Oval, Gedung Putih, Washington DC. Kedua pemimpin diperkirakan membahas berbagai isu, termausk gencatan senjata di Gaza dan bantuan AS untuk Israel.

“Menurut saya mereka (warga Gaza yang mengungsi, red.) tidak usah kembali ke Gaza,” kata Trump, sebagaimana dilansir VOA Indonesia.

“Saat ini, Anda tidak bisa tinggal di Gaza. Saya rasa kita butuh lokasi lain,” ujar Trump.

“Saya rasa lokasi itu harus membuat orang-orang bahagia. Jika Anda melihat selama beberapa dekade, Gaza dipenuhi kematian. Ini sudah terjadi selama bertahun-tahun. Penuh dengan kematian. Andai kita bisa mendapatkan daerah yang indah untuk memukimkan kembali orang-orang, secara permanen, di rumah-rumah yang bagus, tempat mereka bisa bahagia dan tidak ditembak, dibunuh, dan ditikam sampai mati seperti yang terjadi di Gaza,” ujarnya lagi.

Trump telah meminta Yordania, Mesir dan negara-negara Arab lain untuk menerima warga Palestina dari Gaza untuk sementara waktu, sementara Gaza dibangun kembali setelah perang yang menyebabkan kehancuran di antara Hamas dan Israel.

Seruan Trump hari Selasa merupakan pertama kalinya secara terbuka dia mengusulkan agar pemukiman kembali itu dilakukan secara permanen.

“Saya harap kita bisa melakukan sesuatu yang membuat mereka tidak ingin kembali,” kata Trump.

 

“Siapa yang ingin kembali? Mereka tidak mengalami apa pun kecuali kematian dan kehancuran.”

Warga Palestina mengklaim Gaza sebagai bagian dari tanah air mereka di masa depan, dan banyak yang menyatakan keinginan mereka untuk tetap tinggal dan membangun kembali wilayah kantong tersebut.

Kunjungan pertama pemimpin asing pada masa pemerintahan kedua Trump itu dilakukan di tengah dukungan bagi Netanyahu yang mengendur di Israel. Perdana menteri Israel itu menghadapi tekanan yang berseberangan dari koalisi sayap kanan ekstremnya untuk mengakhiri gencatan senjata sementara di Gaza, serta dari warga Israel yang ingin agar seluruh sandera yang tersisa dipulangkan dan perang selama 15 bulan terakhir di Gaza berakhir.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya