Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Negara-Negara Arab Tolak Usulan Trump Relokasi Warga Palestina dari Gaza

Rahman Asmardika , Jurnalis-Senin, 03 Februari 2025 |07:45 WIB
Negara-Negara Arab Tolak Usulan Trump Relokasi Warga Palestina dari Gaza
Foto: Reuters.
A
A
A

WASHINGTON - Sekelompok negara Arab telah menolak usulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk merelokasi warga Palestina dari Gaza ke negara tetangga Mesir dan Yordania.

Pekan lalu, Trump mengklaim bahwa Gaza telah berubah menjadi "situs pembongkaran" akibat pertempuran antara Israel dan kelompok bersenjata Palestina Hamas, dan bahwa solusi terbaik adalah "membersihkan seluruh tempat itu". Ia berjanji untuk "terlibat dengan beberapa negara Arab dan membangun perumahan (untuk populasi Gaza yang berjumlah 2,3 juta) di lokasi lain di mana saya pikir mereka mungkin bisa hidup dengan damai untuk perubahan". Menurut Trump, relokasi tersebut "bisa bersifat sementara" atau "jangka panjang."

Setelah pertemuan para diplomat tinggi di Kairo pada Sabtu, (31/1/2025) Mesir, Yordania, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Otoritas Palestina, dan Liga Arab mengeluarkan pernyataan bersama, yang mengatakan bahwa mereka "dengan tegas menolak... pemindahan warga Palestina melalui pengusiran langsung atau migrasi paksa". Pernyataan tersebut menekankan bahwa tindakan-tindakan ini akan “mengancam stabilitas kawasan, berisiko memperluas konflik, dan merusak prospek perdamaian dan koeksistensi di antara rakyatnya,” demikian dilansir RT.

Negara-negara Arab mengatakan mereka berharap dapat bekerja sama dengan Trump untuk "mencapai perdamaian yang adil dan menyeluruh di Timur Tengah, berdasarkan solusi dua negara" antara Israel dan Palestina.

Mereka juga meminta masyarakat internasional untuk membantu rencana rekonstruksi menyeluruh bagi Gaza guna memastikan bahwa warga Palestina tetap berada di sana.

Pekan lalu, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi menekankan bahwa relokasi warga Palestina "tidak boleh ditoleransi atau diizinkan". Menteri luar negeri Yordania, Ayman Safadi, juga menyatakan penolakan "tegas dan tak tergoyahkan" negaranya terhadap langkah tersebut.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement