Donald Trump Umumkan AS Berencana Ambil Alih Kepemilikan Jalur Gaza

Rahman Asmardika, Jurnalis
Rabu 05 Februari 2025 13:56 WIB
Puing bangunan di daerah Bet Lahiya Jalur Gaza. (Foto; Reuters)
Share :

WASHINGTON - Presiden Donald Trump mengatakan Amerika Serikat (AS) akan mengambil alih Jalur Gaza yang dilanda perang dan mengembangkannya secara ekonomi setelah warga Palestina dimukimkan kembali di tempat lain. Komentar Trump yang disampaikan pada konferensi pers bersama pada Selasa, (4/2/2025) dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, berpotensi menghancurkan kebijakan AS selama puluhan tahun terhadap konflik Israel-Palestina.

Pengumuman tersebut menyusul usulan mengejutkan Trump sebelumnya untuk memukimkan secara permanen lebih dari dua juta warga Palestina dari Gaza ke negara-negara tetangga. Trump menyebut Jaur Gaza sebagai "lokasi pembongkaran."

Rencana Trump di Gaza

Rencana Trump tentang pengambilalihan Gaza ini diyakini akan mendapat penolakan keras baik dari sekutu dan lawan-lawan AS. Ini juga memunculkan pertanyaan tentang apakah Arab Saudi, sekutu AS di Timur Tengah, akan bersedia menormalisasi hubungan dengan Israel menyusul sikap yang ditunjukkan Trump.

Tindakan AS yang mengambil alih kepemilikan langsung di Gaza akan bertentangan dengan kebijakan lama di Washington dan sebagian besar masyarakat internasional, yang telah menyatakan bahwa Gaza akan menjadi bagian dari negara Palestina di masa depan yang mencakup Tepi Barat yang diduduki.

"AS akan mengambil alih Jalur Gaza, dan kami juga akan melakukan pekerjaan di sana," kata Trump kepada wartawan, sebagaimana dilansir Reuters. "Kami akan memilikinya dan bertanggung jawab untuk membongkar semua bom berbahaya yang belum meledak dan senjata lainnya di lokasi tersebut."

 

"Kami akan mengembangkannya, menciptakan ribuan dan ribuan lapangan kerja, dan itu akan menjadi sesuatu yang bisa dibanggakan oleh seluruh Timur Tengah," kata Trump. "Saya melihat posisi kepemilikan jangka panjang dan saya melihatnya membawa stabilitas besar ke bagian Timur Tengah itu."

Ketika ditanya siapa yang akan tinggal di sana, Trump mengatakan itu bisa menjadi rumah bagi "masyarakat dunia." Trump memuji jalur sempit itu, tempat serangan militer Israel sebagai tanggapan atas serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober 2023 telah menghancurkan sebagian besar wilayah, sebagai wilayah yang berpotensi menjadi "Riviera Timur Tengah."

Trump tidak secara langsung menanggapi pertanyaan tentang bagaimana dan di bawah otoritas apa AS dapat mengambil alih dan menduduki Gaza, jalur pantai sepanjang 45 km dan selebar maksimal 10 km, dengan sejarah kekerasan. Pemerintahan AS berturut-turut, termasuk Trump dalam masa jabatan pertamanya, telah menghindari pengerahan pasukan AS di sana.

Netanyahu, yang melakukan konferensi pers bersama Trump, tidak tertarik membahas usulan tersebut secara mendalam. Dia memuji Trump, dengan mengatakan Trump menyampaikan ide-ide bru dan "menunjukkan kemauan untuk menghancurkan pemikiran konvensional."

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya