WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat sebuah komentar yang mengejek salah satu negara Afrika saat berpidato di Kongres pada Selasa, (4/3/2025), ketika dia mengatakan bahwa tidak ada orang yang pernah mendengar tentang negara Lesotho. Komentar Trump tersebut, meski disambut tawa dari beberapa hadirin, mendapat reaksi kekesalan dari negara Afrika selatan yang kaya berlian itu.
Ejekan terhadap Lesotho itu dilontarkan Trump saat dia mengkritik beberapa kontrak bantuan luar negeri AS yang dianggap sebagai pemborosan uang, dalam pidato sepanjang 100 menit di Kongres.
“Delapan juta dolar untuk mempromosikan LGBTQI+ di negara Afrika Lesotho, yang belum pernah didengar oleh siapa pun,” kata Trump saat itu, sebagaimana dilansir Associated Press.
Beberapa suara tawa terdengar di ruangan setelah pidato Trump tersebut, sementara Wakil Presiden JD Vance dan Ketua DPR AS Mike Johnson yang duduk di belakang Trump terlihat tersenyum. Namun, reaksi berbeda datang dari pemerintaha Lesotho, yang menganggap kata-kata Trump itu sebagai sebuah ejekan.
"Sangat mengejutkan dan mengecewakan bahwa dia mengklaim tidak seorang pun mengenal Lesotho, terutama mengingat AS memiliki kedutaan besar di sini," kata Menteri Lesotho Lejone Mpotjoane, pada Rabu, (5/3/2025). "Dia seharusnya berbicara untuk dirinya sendiri dan tidak menggeneralisasi."
Mpotjoane mengatakan Trump tampaknya ingin menargetkan Lesotho karena negara itu bukan negara kaya, tetapi memperingatkan: “Suatu hari Amerika mungkin membutuhkan dukungan Lesotho.”