"Komunikasinya melalui telepon dan sudah dijanjikan uang akan digandakan, tapi pada saat proses menggandakan uang terlalu lama, dan tidak berhasil, akhirnya, korban pertama marah-marah kepada pelaku dan juga mencaci maki pelaku. Pelaku saat itu memakai masker sehingga korban tak menyadari," jelasnya.
Dia melanjutkan, pelaku tersinggung dan emosi dimarahi korban TSL pasca tak berhasil menggandakan uang, pelaku mengambil besi dan memukul ke arah kepala korban. Korban terjatuh dan diseret ke kamar, lalu dipukul, ditindih dengan lutut, hingga dicekik sampai meninggal dunia.
"Setelah yakin korban pertama meninggal dunia, pelaku membersihkan kamar dari darah-darah yang ada, dan menutup pintu kamar. Setelah itu, pelaku sempat keluar di depan rumah sambil merokok, sekitar 15 menit, memikirkan bagaimana supaya tidak ketahuan korban kedua jika ibunya sudah meninggal dunia," bebernya.
Twedi memaparkan, pelaku lalu masuk ke dalam rumah menuju ke korban ES, pelaku lalu memukul bagian kepala korban ES menggunakan besi sampai roboh. Korban yang sempat berteriak meminta tolong itu justru dipukul lagi kepalanya oleh pelaku dan mencekiknya hingga tewas.
"Setelah yakin meninggal dunia, kamar mandi dibersihkan dan kedua korban masih di tempatnya masing-masing, satu di kamar dan satu di kamar mandi. Pelaku keluar melihat di depan kulkas ada tutup toren tempat penampungan air akhirnya memiliki ide memyembunyikan korban di dalam toren," paparnya.
Dia menambahkan, pelaku memindahkan kedua korban dengan menyeretnya dari dalam rumah secara bergantian tuk dimasukan ke dalam toren air. Pelaku lalu membersihkan bekas-bekas darah, mematikan sebagian lampu rumah agar tempak seolah tengah ada masalah kelistrikan di rumah korban.
(Khafid Mardiyansyah)