“Suatu tim RPKAD menyergap sekelompok orang di sekitar Lawate. Di antara dokumen-dokumen yang disita terdapat surat-surat yang masih baru, yang ditulis oleh Kahar Muzakkar ditujukan kepada Mansjur,” tutur Atmaji Sumarkidjo dalam ‘Jenderal M Jusuf: Panglima Para Prajurit’.
Informasi ini selanjutnya diteruskan ke Yogie S Memet, kemudian diteruskan ke lapangan. Hari itu, 2 Februari 1965, pasukan Kujang I yang menyisir hutan mendapati seseorang membawa senjata naik rakit di Sungai Lasolo yang sedang banjir.
Peltu Umar, pemimpin Peleton I/Kompi D memerintahkan anak buahnya untuk tidak bergerak. Mereka mengamati pergerakan itu. Rakit ternyata menuju ke sebuah perkemahan yang terdiri atas sejumlah bivak berjajar di tepi sungai.
Di sana tim Peltu Umar melihat lebih banyak lagi orang mandi. Sayup-sayup terdengar lagi dari suara radio transistor. “Lagu yang keluar adalah Kenang-kenangan. Menurut penunjuk jalan, ini lagu kesayangan Kahar,” tulis Atmaji.