Upaya Pencarian Dihentikan, Korban Tewas Gempa Myanmar Lampaui 3.600 Orang

Rahman Asmardika, Jurnalis
Selasa 08 April 2025 11:51 WIB
Bangunan runtuh akibat gempa di Myanmar. (Foto: X)
Share :

Ia juga mengatakan gempa tersebut secara resmi diberi nama "Gempa Besar Mandalay" untuk memastikan konsistensi dalam dokumentasi dan referensi di masa mendatang. Gempa bumi besar sebelumnya juga diberi nama resmi.

"Seluruh komunitas telah terguncang, memaksa orang mencari perlindungan dalam kondisi darurat, mengganggu pasar, memperburuk tekanan psikososial, dan membawa layanan penting—termasuk air bersih, sanitasi, dan kesehatan—ke ambang kehancuran," kata laporan dari OCHA, sebagaimana dilansir Associated Press.

"Orang-orang yang kehilangan tempat tinggal akibat gempa bumi terpapar panas ekstrem selama bulan terpanas dan terkering di negara itu sepanjang tahun, dan hujan telah mulai turun di Mandalay—menimbulkan ancaman tambahan bagi mereka yang berlindung di tempat terbuka," katanya.

Pelanggaran Gencatan Senjata

Pemerintah militer Myanmar dan lawan-lawannya di medan perang, sementara itu, telah saling menuduh atas dugaan pelanggaran deklarasi gencatan senjata yang masing-masing telah nyatakan untuk memudahkan upaya bantuan gempa.

Myanmar telah dilanda kekacauan sejak pengambilalihan kekuasaan oleh militer pada 2021 yang menggulingkan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi, yang menyebabkan protes damai di seluruh negeri yang meningkat menjadi perlawanan bersenjata dan yang sekarang menjadi perang saudara.

Meskipun pemerintah militer dan lawan bersenjatanya mendeklarasikan gencatan senjata sepihak untuk sementara waktu, laporan tentang pertempuran yang terus berlanjut tersebar luas, dengan militer menerima kritik paling banyak karena terus melakukan pemboman udara, menurut media independen Myanmar dan saksi mata.

Konfirmasi independen tentang pertempuran sulit dilakukan karena keterpencilan wilayah tempat sebagian besar pertempuran terjadi dan pembatasan terhadap jurnalis.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya