Berbicara kepada Al Jazeera pada Jumat, Shamdasani, juru bicara kantor hak asasi manusia PBB, mengatakan situasi di Gaza “lebih buruk dari sebelumnya”.
Warga Palestina dipindahkan secara paksa ke daerah yang semakin sempit, katanya, sementara serangan militer Israel terus berlanjut, bantuan kemanusiaan diblokir, dan pejabat Israel mensyaratkan bantuan dengan pembebasan tawanan yang ditahan di daerah kantong tersebut.
“Seperti yang telah kami katakan hari ini, mengingat dampak kumulatif dari tindakan pasukan Israel di Gaza, kami khawatir bahwa Israel tampaknya memaksakan kondisi kehidupan kepada warga Palestina di Gaza yang semakin tidak sesuai dengan keberadaan mereka sebagai kelompok di Gaza,” katanya.
Israel telah berjanji untuk terus melancarkan serangan militernya, dengan para pejabat dalam beberapa hari terakhir menguraikan rencana untuk merebut wilayah baru di Gaza selatan. Militer Israel juga telah mengeluarkan serangkaian perintah evakuasi.
Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan sekitar 400.000 warga Palestina telah mengungsi secara paksa di seluruh Gaza sejak gencatan senjata berakhir pada 18 Maret.
“Mereka sekarang juga mengalami pemblokiran bantuan dan pasokan komersial terlama sejak dimulainya perang,” kata UNRWA dalam sebuah posting di X yang mendesak akses kemanusiaan tanpa hambatan.
(Erha Aprili Ramadhoni)