JAKARTA - Profil Djon Afriandi sebagai salah satu petinggi militer di Indonesia menarik diketahui. Mayjen Djon Afriandi adalah sosok yang bertekad untuk memberikan yang terbaik bagi Kopassus, dan mengajak seluruh prajurit untuk bersama-sama memperkuat pasukan elite TNI AD tersebut.
Sebelum mencapai posisi tinggi, Djon Afriandi pernah menjabat sebagai Koordinator Pengamanan Pribadi (Koorspri) Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), yang saat itu dijabat oleh Letjen TNI Luhut Binsar Pandjaitan. Pengalaman tersebut memberinya wawasan mendalam tentang kepemimpinan dan pengamanan tingkat tinggi.
Dilansir dari berbagai sumber, Okezone telah merangkum profil Djon Afriandi, sebagai berikut.
Biodata Singkat Danjen Kopassus Djon Afriandi
Nama Lengkap: Djon Afriandi
Tempat, Tanggal Lahir: Payakumbuh, Sumatera Barat, 14 Juni 1972
Pendidikan: Lulusan SMAN 2 Bandung dan Akademi Militer (Akmil) 1995
Penghargaan: Adhi Makayasa (lulusan terbaik Akmil 1995).
Jejak Karier Danjen Kopassus Djon Afriandi
Mayor Jenderal TNI Djon Afriandi adalah Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat yang resmi menjabat sejak Maret 2024. Ia merupakan lulusan terbaik Akademi Militer (Akmil) tahun 1995 dan penerima penghargaan Adhi Makayasa.
Djon memiliki pengalaman panjang di satuan elite TNI, termasuk Grup 1 Kopassus dan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Sebelum menjabat sebagai Danjen Kopassus, Djon Afriandi pernah menduduki berbagai posisi strategis, seperti Komandan Batalyon 13 Grup 1 Kopassus, Komandan Grup 1 Kopassus, Komandan Korem 012/Teuku Umar, dan Komandan Resimen Taruna (Danmentar) Akmil. Ia juga pernah menjabat sebagai Staf Khusus Kepala Staf TNI AD.
Mayjen Djon Afriandi menyampaikan permohonan maaf atas beredarnya foto sejumlah prajurit Kopassus yang berpose bersama Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB), Rosario de Marshall atau Hercules. Foto tersebut menuai kritik dari masyarakat dan internal Kopassus karena dianggap kurang etis.
Djon mengakui bahwa banyak pihak merasa kecewa dan mempertanyakan sensitivitas para prajurit terhadap situasi yang berkembang. Sebagai bentuk tanggung jawab, ia berkomitmen untuk melakukan pembinaan internal kepada para anggotanya guna menjaga citra dan kehormatan Korps Baret Merah.
(Awaludin)