"Artinya, kalau harus dihidupkan polisi RW, kan 1 RW itu satu polisi. Belum mencukupi jumlahnya. Kalau jumlahnya ada, sangat bagus. Jadi bisa melakukan deteksi sejak awal," ungkapnya.
"Dalam satu RW tuh ada rumah-rumah, kira-kira orang yang suka keluar malam jam berapa, keluar membawa sesuatu, dan masuk membawa sesuatu, bisa diawasi dengan baik," jelas dia.
Karyoto menambahkan, pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk menekan angka tawuran di Jakarta. Di antaranya melalui penyuluhan ke berbagai sekolah hingga melakukan penegakan hukum bagi pelaku terlibat.
(Khafid Mardiyansyah)