Perihal anggaran e-voting, kata Bima tidak terlalu membutuhkan biaya yang besar ketimbang pemilu sistem coblos.
"Teknologinya dari BRIN, anggarannya? enggak ada, seadanya cukuplah dari desa-desa setempat," ujarnya.
Dia menceritakan, sistem e-voting dalam pelaksanaan Pilkades ini sebelumnya diragukan akan berjalan sukses. Namun ketika melihat pelaksanaan, sistem ini justru dianggap lebih baik.
"Tadinya banyak yang enggak percaya, tapi kemudian ketika para kandidat itu melihat ‘wah sistem ini membuat lapangan rata’ enggak ada intervensi, maka semua mendukung," pungkasnya.
(Awaludin)