MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan militer negaranya untuk menciptakan "zona penyangga keamanan" (buffer zone) di sepanjang perbatasan dengan Ukraina.
Pernyataan itu disampaikan Putin selama pertemuan pemerintah pada Kamis, (21/5/2025) yang membahas situasi di wilayah perbatasan Rusia, termasuk Kursk, Belgorod, dan Bryansk. Langkah-langkah tambahan untuk mendukung penduduk di wilayah tersebut mereka juga dibahas.
"Telah diputuskan untuk menciptakan zona penyangga keamanan yang diperlukan di sepanjang perbatasan. Angkatan bersenjata kami secara aktif menyelesaikan tugas ini sekarang. Posisi penembakan musuh ditekan, pekerjaan terus berlanjut," kata Putin, sebagaimana dilansir RT.
Gagasan untuk menciptakan "pembatasan keamanan tertentu" di wilayah yang dikuasai Ukraina di sepanjang perbatasan pertama kali dilontarkan oleh Putin Maret lalu. Dia mengatakan bahwa Moskow pada akhirnya dapat "dipaksa" untuk menciptakan zona seperti itu guna melindungi warga sipil di wilayah perbatasan dari serangan jarak jauh Ukraina.
Pasukan Rusia akan menciptakan "zona keamanan yang akan cukup sulit diatasi oleh musuh dengan senjatanya, terutama yang berasal dari luar negeri," jika dan "ketika kami menganggapnya tepat," kata Putin saat itu.
Pengumuman Putin muncul setelah serangan Ukraina di kota Lgov di Kursk yang menyebabkan setidaknya 12 warga sipil terluka, termasuk dua anak-anak. Menurut Gubernur sementara Kursk Aleksandr Khinshtein, serangan itu menargetkan area dekat jalan raya Kursk-Rylsk tempat rute memasuki kota itu. Laporan media mengindikasikan serangan itu melibatkan setidaknya tiga proyektil yang ditembakkan oleh peluncur roket ganda HIMARS yang dipasok Amerika Serikat (AS).
Selama dua hari terakhir, Kyiv melakukan serangan pesawat nirawak jarak jauh besar-besaran bahkan lebih jauh ke Rusia. Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, total 485 UAV sayap tetap Ukraina jatuh di seluruh negeri dalam 48 jam terakhir. Setidaknya 63 pesawat nirawak dicegat di Wilayah Moskow, sementara jumlah terbesar dihentikan di Wilayah Orel, kata militer.
(Rahman Asmardika)