ROTE NDAO - Harapan akan akses jalan yang lebih baik, ketersediaan air bersih dan listrik yang merata disuarakan warga Desa Mbokak dan Dalek Esa saat anggota legislatif Partai Perindo yang dikenal dengan Partai Kita, Mikael Manu, melakukan reses beberapa waktu lalu. Warga menyampaikan asa agar semua harapan tersebut dapat diwujudkan.
Kegiatan reses berlangsung di dua titik di Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. Reses menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyuarakan kebutuhan yang selama ini mereka perjuangkan.
Warga Dalek Esa mengungkapkan kondisi Jalan Dolasi sepanjang 6 kilometer yang belum tersentuh aspal sejak kabupaten ini berdiri. Hal ini mengakibatkan tingginya ongkos angkut hasil panen.
Mahalnya ongkos angkut inilah yang membuat keuntungan para petani bawang dan semangka terserap habis hanya untuk membayar sewa truk. "Kalau jalan bagus, angkut hasil tani juga gampang,” ujar Mikael, Jumat (30/5/2025).
Tak hanya itu, warga meminta bantuan dua titik sumur bor di Dusun Ombalain. Musim kemarau yang tak menentu membuat air bersih menjadi kebutuhan paling mendesak.
Berpindah ke Desa Mbokak, suara yang sama terdengar yakni kekurangan air dan akses jalan yang terbatas. Rehabilitasi Embung Oemata Anak dan pembuatan sumur bor di Dusun Tekeme menjadi dua poin utama yang diajukan warga.
“Mereka rela pergi jauh ke daerah lain hanya demi bisa menanam bawang dan semangka, karena selalu kekurangan air pada saat menanam,” kata Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Rote Ndao ini.
Tak hanya soal air, warga mengungkapkan kebutuhan akan infrastruktur jalan. Warga Mbokak mengharapkan perbaikan Jalan Tekeme-Oelasin sejauh 5 kilometer dan Longgo-Lotelutun sepanjang 6 kilometer. Jalan lingkar dalam desa juga dinilai penting untuk meningkatkan konektivitas dan aktivitas ekonomi lokal.
Perihal listrik pun turut disampaikan. Ketiadaan listrik di sejumlah dusun membuat anak-anak kesulitan belajar di malam hari. “Persoalan ini dampaknya besar. Kita tidak bisa bicara kualitas pendidikan tanpa infrastruktur dasar,” tutur Mikael.
Putra daerah kelahiran 21 Desember 1967 ini berjanji akan membawa seluruh aspirasi ini ke rapat dewan dan mengawal tindak lanjutnya bersama OPD terkait. “Warga sudah bicara, sekarang tugas kami untuk memastikan suaranya didengar dan ditindaklanjuti,” katanya.
(Zen Teguh)