Selain itu, responden melihat komitmen kuat dari Presiden Prabowo Subianto yang meminta Kapolri dan Panglima TNI tegas dan tidak ragu menindak segala bentuk premanisme dan ormas yang kehadirannya meresahkan masyarakat. Apalagi, tindakan preman sudah menjurus pada pelanggaran hukum.
Kemudian, dukungan para pemerintah daerah untuk berantas premanisme turut membuat masyrakat puas dan merasa nyaman karena semua unsur Forkopimda sama sama sepakat memberantas premanisme.
"Kami melihat operasi kepolisian memberantas premanisme sangat ditunggu masyarakat karena melihat belakangan ini banyak preman bermunculan di mana-mana," ujar Ketua umum Asosiasi Dosen Ilmu Hukum dan Kriminologi ini.
Survei operasi premanisme ini dilakukan sejak 14 -27 Mei 2025 dengan jumlah 800 responden berusia 17 tahun ke atas di seluruh Indonesia. Metode survei menggunakan simple random sampling dengan wawancara tatap muka lewat jaringan mahasiswa di seluruh Indonesia.
Selain puas, ada 13,4 persen mengaku tidak puas dengan alasan pelaksanaan operasi premanisme ini belum merata hingga ke desa-desa. Kemudian, 11,5 persen tidak memberikan pendapat. Tingkat kepercayaan hasil survei ini sebesar 97 persen dan margin of error sekitar 3 persen.
(Arief Setyadi )