Di provinsi tetangga, kata Aam, tepatnya di Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh, karhutla juga berhasil dipadamkan petugas gabungan. Pihak BPBD setempat masih melakukan penyelidikan kronologi peristiwa karhutla yang terjadi itu. Pada Jumat (13/6), api telah padam. Lokasi karhutla berada di Gampong Negeri Antara, Kecamatan Pintu Rime Gayo. BPBD melaporkan 2 hektar lahan terbakar akibat peristiwa tersebut.
Kejadian Pergerakan Tanah
Selanjutnya, BNPB juga melaporkan bahwa hujan lebat, kondisi lahan dan drainase yang kurang baik menyebabkan gerakan tanah di Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat, pada Minggu, 20 April 2025 silam. BPBD melaporkan adanya kampung berpotensi terisolir karena fenomena tersebut. Pada Jumat (13/6), sejumlah kampung di Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, yang berpotensi terdampak yaitu Cihampelas, Telaga Randiah dan Cigintung.
“Menyikapi hal ini, BNPB telah mengirimkan tim untuk asesmen dan kaji kebutuhan, seperti di Kecamatan Sukatani. Hingga kini tercatat, warga terdampak 81 KK (254 jiwa) dan mengungsi 75 KK (236 jiwa), sedangkan rumah terdampak 72 unit,” kata Aam.
Merespons kejadian dan potensi bahaya fenomena alam, Aam mengatakan bahwa BNPB selalu mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk waspada dan siap siaga. Meskipun memasuki musim peralihan, cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi hampir seluruh wilayah Nusantara. Sedangkan wilayah dengan tingkat kemudahan terbakar di lapisan atas permukaan Tanah hingga esok hari (15/6) terpantau di wilayah Aceh, Riau, Kalimantan Barat dan Nusa Tenggara Timur.
“Oleh karena itu, BNPB mengimbau upaya pencegahan dini menjadi kunci efektivitas penanganan karhutla dibandingkan upaya pemadaman ketika api sudah mulai meluas,” imbaunya.
(Awaludin)