Meski begitu, kata dia, negaranya tak akan berhenti melakukan serangan balasan. Dalam situasi sulit ketika pemimpinnya habis dibunuh, Iran telah memikirkan mitigasi tersebut.
"Kami pun sudah terlatih bagaimana menangani situasi di saat yang sulit kami telah melakukan pelatihan kaderisasi di berbagai lembaga negara kami," ujarnya.
Pasalnya, setelah pembunuhan terhadap pimpinan militernya, Iran langsung menunjuk pengganti. Hal itu menandakan satu atau bahkan ratusan pejabat Iran yang tewas, tak membuat negaranya kehabisan otak untuk menyusun strategi menyerang zionis Israel.
"Beberapa saat setelah pembunuhan ini langsung mengangkat pejabat militer lainnya satu, sepuluh, seratus pejabat diteror secara pengecut oleh rezim zionis ini tidak aka menghentikan arus dan perlawanan dari negeri kami," ujarnya.
Ia menambahkan, serangan terhadap pejabat politik Iran juga tak berpengaruh terhadap stabilitas negara untuk melakukan serangan balasan.
"Hal ini juga berlaku untuk pejabat politik di negara kami yaitu apabila pejabat politik yang menjadi sasaran kami langsung bisa menentukan penggantinya," pungkasnya.
(Arief Setyadi )