Dalam salah satu pernyataan terbarunya yang dikeluarkan setelah gelombang serangan Iran pada Minggu (22/6/2025), Tajik mengklaim bahwa pasukan IRGC telah menargetkan Bandara Ben Gurion, pusat kendali, dan fasilitas biologis Israel.
Dalam pernyataannya, Tajik juga menggunakan diksi “hulu ledak yang sangat merusak” dan memberi setiap serangan nomor seri. Ini melanjutkan narasi tentang kampanye melawan Israel.
Penunjukan Tajik sebagai jubir dilakukan Deputi Hubungan Masyarakat IRGC Brigjen Ali Mohammad Naeini yang telah disetujui panglima tertinggi. Menurut laporan media Iran International, pemilihan ini mencerminkan pendekatan terstruktur dan strategis untuk mengomunikasikan tujuan dan pembaruan kampanye militer yang sedang berlangsung.
Operasi True Promise III merupakan respons langsung Negara Para Mullah terhadap serangan Israel pada Jumat (13/6/2025). Serangan rezim Benjamin Netanyahu menewaskan Panglima Tertinggi IRGC Hossein Salami dan sejumlah ilmuwan nuklir.
“Tajik, seorang perwira yang berpengalaman dan teruji dalam pertempuran, sekarang akan bertindak sebagai juru bicara resmi operasi tersebut, yang bertugas menyampaikan perkembangan kepada rakyat Iran dan luar negeri,” ujar IRGC.
Pengangkatan Tajik terjadi saat Iran melancarkan balasan yang tepat dan kuat jauh di dalam wilayah Israel. Gelombang serangan menargetkan pangkalan militer Israel, pusat intelijen, dan infrastruktur utama.