BANYUWANGI - Dugaan adanya warga negara Malaysia yang jadi korban tenggelamnya kapal di Selat Bali masih dicari tim penyelamat. Sebab ada informasi warga Malaysia yang naik dalam rombongan travel yang ada di dalam KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam pada Rabu tengah malam WIB.
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Ribut Eko Suyatno mengungkapkan, dari hasil penelusuran dengan BPBD Jawa Timur dan kepolisian memang ada mobil travel sesuai dengan informasi Nopol yang dilaporkan. Tapi dari 8 penumpang mobil travel itu belum ada nama Faisal, yang diakui salah satu keluarga yang datang ke posko informasi menjadi korban tenggelamnya kapal.
"Setelah ditelusuri, kami menemukan data dari Nopol kendaraan tersebut memang menjadi salah satu penumpang KMP Tunu Pratama Jaya. Namun dari delapan nama dalam manifest travel itu, tidak terdapat nama WNA yang dimaksud," kata Ribut Eko Suyanto, Jumat (4/7/2025) malam.
"Namun setelah dilakukan konfirmasi dan rekonfirmasi, terdapat 9 orang korban selamat dan telah diserahkan kepada pihak keluarga di Gilimanuk," ujarnya.
Dari hasil konfirmasi ulang data tersebut, dapat disimpulkan bahwa jumlah korban kejadian tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya yang telah ditemukan sebanyak 36 korban. Rinciannya 30 korban selamat dan 6 orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
"Dengan demikian, data korban yang masih belum ditemukan sesuai data manifest kapal yakni 29 orang," tegasnya.
Sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya sekitar pukul 00.15 WITA pada Kamis (3/7/2025) muncul kode merah dari tim operator Pelabuhan Gilimanuk dan salah satu nahkoda kapal lain, terhadap. KMP Tunu Pratama Jaya meminta tolong dan mengalami kebocoran mesin kapal.
Sekitar pukul 00.19 WITA KMP Tunu Pratama Jaya dilaporkan mengalami black out alias insiden di tengah laut. Total ada sebanyak 53 penumpang dalam manifes, dan 12 kru kapal yang bertugas. Kapal itu juga membawa 22 kendaraan berbagai macam jenis.
(Awaludin)