Penerjunan dua alat itu memungkinkan karena keduanya memiliki kecanggihan teknologi yang dapat menangkap objek di bawah laut. Sementara alat sonar yang ada di KRI Pulau Fanildo merupakan, teknologi yang menggunakan gelombang suara untuk mendeteksi, mengidentifikasi serta menentukan jarak objek di bawah permukaan air.
Di sisi lain, Panglima Komando Armada II Surabaya Laksamana Muda TNI I Gung Putu Alit Jaya menyatakan, KRI Pulau Fanildo nantinya diperkirakan akan tiba di Perairan Banyuwangi, sekitar pukul 20.00 WIB, Sabtu malam ini usai berlayar dari Surabaya.
"Malam ini juga akan langsung ke titik lokasi melaksanakan tugas menggunakan alat sonar mendeteksi objek, dan juga magnetometer mendeteksi logam," ujar I Gung Putu Alit Jaya, menambahkan.
Nantinya kendaraan bawah laut menyerupai robot bernama remot operation vehicle (ROV) juga akan diterjunkan ke bawah. Alat ini juga bisa mendeteksi objek-objek benda di bawah laut dan mengirimkan hasilnya ke petugas yang bersiaga di permukaan laut.
"Dengan ROV ini bisa mengambil visual di dasar laut di titik datum yang diduga KMP Tunu Pratama Jaya," tuturnya.