"Yang ketiga, yang dibawa desertir (aparat desersi). Jadi desertir kabur bawa senjata itu. Jadi itu sumbernya yang terjadi," ucapnya.
Untuk itu, Faizal mengaku pihaknya tak akan pernah berhenti untuk memutus mata rantai penyuplai senjata api untuk KKB.
"Yang pasti kita setiap waktu kita melakukan pengamatan thdp jaringan-jaringan amunisi mereka, sehingga kita setiap waktu bahkan setiap tahun dari data yang ada kita selalu melakukan penangkapan terhadap penjualan senjata dan amunisi itu yang pertama," ucapnya.
"Selain itu kita juga berusaha selalu menutup ruang gelap khususnya dari yang Papua Nugini dan Filipina, kita pernah mengirim anggota sampai ke Sulawesi Utara untuk memutus itu bahkan sampai ke Papua Nugini," sambungnya.
(Fetra Hariandja)