Pemerintah AS Rilis 240 Ribu Halaman Dokumen Pembunuhan Martin Luther King Jr

Rahman Asmardika, Jurnalis
Selasa 22 Juli 2025 13:22 WIB
Martin Luther King Jr. (Foto: Unseen History/Unsplash)
Share :

Keluarga King meminta mereka yang terlibat dengan berkas-berkas tersebut untuk "melakukannya dengan empati, pengendalian diri, dan rasa hormat atas duka yang terus dialami keluarga kami," dan mengutuk "segala upaya untuk menyalahgunakan dokumen-dokumen ini."

"Kini, lebih dari sebelumnya, kita harus menghormati pengorbanannya dengan berkomitmen untuk mewujudkan mimpinya – sebuah masyarakat yang berakar pada kasih sayang, persatuan, dan kesetaraan," kata keluarga King dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilansir Reuters.

"Semasa hidup ayah kami, beliau tanpa henti menjadi sasaran kampanye disinformasi dan pengawasan yang invasif, predatoris, dan sangat meresahkan yang didalangi oleh J. Edgar Hoover melalui Biro Investigasi Federal," ujar keluarga King, termasuk kedua anaknya yang masih hidup, Martin III (67 tahun) dan Bernice (62 tahun), merujuk pada direktur FBI saat itu.

James Earl Ray, seorang segregasionis dan gelandangan, mengaku membunuh King, namun kemudian menarik kembali pengakuannya. Ia meninggal di penjara pada 1998.

Keluarga King mengatakan telah mengajukan gugatan perdata atas kematian tidak wajar di Tennessee pada 1999 yang menghasilkan kesimpulan bulat dari juri bahwa "ayah kami adalah korban konspirasi yang melibatkan Loyd Jowers dan rekan-rekan konspirator yang tidak disebutkan namanya, termasuk instansi pemerintah sebagai bagian dari skema yang lebih luas." Putusan tersebut juga menegaskan bahwa orang lain selain James Earl Ray adalah pelaku penembakan, dan bahwa Ray dijebak untuk disalahkan. Keluarga kami memandang putusan itu sebagai penegasan atas keyakinan kami yang telah lama dipegang.

Jowers, yang pernah menjadi polisi di Memphis, mengatakan kepada Prime Time Live di ABC pada 1993 bahwa ia terlibat dalam rencana pembunuhan King. Sebuah laporan Departemen Kehakiman pada 2023 menyebut klaimnya meragukan.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya