Sarjana Hukum dari Universitas Terbuka Jayapura ini juga menilai sektor pariwisata sebagai potensi besar yang belum digarap maksimal. Selama ini, pengelolaan objek wisata masih didominasi pemilik hak ulayat, sehingga kontribusi terhadap PAD minim.
“Kalau pemerintah bisa memfasilitasi dengan baik, maka ada PAD yang masuk ke pemerintah dan masyarakat di kampung juga tetap mendapatkan manfaatnya. Kalau pariwisata dikelola dengan baik, pasti sangat bagus," tegas alumnus SMA Negeri 1 Kupang Timur ini.
Potensi lainnya adalah sektor pertanian dan peternakan. Kabupaten Jayapura dikenal sebagai penghasil sapi dan babi yang dikirim hingga ke daerah pegunungan. Jika ada retribusi atau pungutan resmi dari setiap pengiriman, maka PAD akan bertambah signifikan. “Kalau satu hari saja bisa kirim banyak ternak, potensi PAD juga besar,” ucapnya.
Lebih jauh, Ferianto mengingatkan agar meskipun dilakukan efisiensi anggaran, kualitas pelayanan publik tidak boleh menurun. Sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan penguatan ekonomi lokal harus tetap diprioritaskan pemerintah, dan menjadi tanggung jawab bersama.
“Kami berharap seluruh pemangku kepentingan menjaga kualitas pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan harus tetap menjadi prioritas utama,” pungkasnya.
(Fetra Hariandja)