Sekitar pukul 22.00–22.30 WIB, massa yang dipukul mundur terbagi dalam dua kelompok hingga ke pertigaan Pejompongan dan Bendungan Hilir. Hal ini membuat Mayor SS dan rekannya berpindah posisi, mengikuti dari belakang pasukan Brimob yang mengarah ke Pejompongan.
Namun, ketika sedang memantau unjuk rasa di area pom bensin, Mayor SS terpisah dari rekan-rekannya sejauh sekitar 50 meter karena adanya tembakan gas air mata.
"Pada saat terpisah, Mayor SS duduk di atas motor yang sedang parkir di lokasi pom bensin. Selanjutnya, rombongan Brimob yang mengendarai sepeda motor patroli tiba-tiba datang, dan yang tertua di kelompok pasukan Brimob tersebut menarik Mayor SS, lalu dibawa bersama anggotanya ke arah mobil rantis," ucap Freddy.
Sebelumnya, sebuah unggahan di akun X (dulu Twitter) @kliperano menyebut bahwa terdapat intel TNI yang ditangkap Polri.
"Polisi tangkap provokator demo di Pejompongan… ternyata intel TNI. Mayor Infanteri Sudi Suwarno, anggota BAIS lengkap dengan izin senjata, ketahuan ikut memprovokasi massa," tulis akun tersebut.
Dalam unggahan itu, @kliperano juga menyertakan empat foto, salah satunya memperlihatkan pria berbaju hijau yang disebut sebagai anggota TNI sedang diamankan personel Brimob Polri.
(Arief Setyadi )