"ICC memiliki kesempatan untuk mengubah arah dengan membuat perubahan struktural yang kritis dan tepat. AS akan mengambil langkah-langkah tambahan untuk melindungi anggota militer kami yang berani dan orang lain selama ICC terus menghadirkan ancaman bagi kepentingan nasional kami," kata juru bicara tersebut, sebagaimana dilansir Reuters.
Sanksi yang diterapkan kepada pengadilan sebagai suatu entitas dapat memengaruhi operasional dasar sehari-harinya, mulai dari kemampuannya untuk membayar stafnya, hingga akses ke rekening bank dan perangkat lunak perkantoran rutin di komputernya.
Untuk mengurangi potensi kerugian, staf ICC menerima gaji di muka bulan ini untuk sisa tahun 2025, kata tiga sumber, meskipun ini bukan pertama kalinya pengadilan membayar gaji di muka sebagai tindakan pencegahan jika terjadi sanksi.
Pengadilan juga sedang mencari pemasok alternatif untuk layanan perbankan dan perangkat lunak, kata tiga sumber.
ICC, yang berbasis di Den Haag, telah mendakwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, serta tokoh-tokoh dari kelompok militan Hamas, atas dugaan kejahatan yang dilakukan selama perang Gaza.
Washington sebelumnya telah menjatuhkan sanksi kepada pejabat pengadilan atas peran mereka dalam kasus-kasus tersebut dan dalam penyelidikan terpisah atas dugaan kejahatan di Afghanistan yang awalnya menyelidiki tindakan pasukan AS.
Tiga sumber diplomatik mengatakan beberapa dari 125 negara anggota ICC akan mencoba melawan sanksi tambahan AS selama Sidang Umum PBB di New York minggu ini.
Namun, semua indikasi menunjukkan bahwa Washington akan meningkatkan serangannya terhadap ICC, kata empat sumber diplomatik di Den Haag dan New York.