Inisiatif tersebut mencakup program digitalisasi warisan budaya Palestina, promosi karya sastra dan seni Palestina ke publik internasional, serta residensi bagi seniman Palestina di luar negeri, termasuk Indonesia.
“Diplomasi budaya adalah jembatan yang menjaga agar identitas Palestina tetap hidup. Indonesia siap mendukung agar suara budaya, karya seni, dan memori kolektif Palestina terus bergema, meskipun tengah menghadapi penghancuran fisik dan kemanusiaan,” katanya.
Lebih jauh, Fadli menilai pidato Presiden Prabowo di PBB juga menegaskan konsistensi politik luar negeri Indonesia. Sejak awal kemerdekaan, Indonesia telah menempatkan dukungan terhadap Palestina sebagai amanat konstitusional dan moral.
Dalam forum global ini, Indonesia tidak hanya hadir sebagai negara anggota, melainkan tampil sebagai bangsa yang berani menegaskan posisi di hadapan dunia.
“Presiden Prabowo menutup pidatonya dengan seruan ‘Peace, peace now. Peace immediately.’ Ini merupakan gema sejarah yang akan diingat sebagai suara Indonesia untuk kemanusiaan. Dari podium PBB, Indonesia mengingatkan dunia bahwa perdamaian adalah jalan satu-satunya untuk menjaga masa depan umat manusia,” tutur Menbud.
(Agustina Wulandari )