Para santri yang mendengar perintah langsung berbondong-bondong mencelupkan rotannya ke dalam kulah pondok yang telah diberi nama oleh sang kiai.
Semula celup penjalin ini dikhususkan untuk santri-santri Pesantren Sarang saja, namun karena kabar celup penjalin itu menyebar, akhirnya masyarakat Sarang dan sekitarnya datang berduyun-duyun untuk ikut mencelupkan rotan mereka ke dalam kulah pondok.
Rotan yang telah dicelupkan ini terkenal memiliki kekuatan atau kejadukan yang dahsyat. Dalam satu sabetan rotan, musuh bisa langsung terkapar. Selain penjalin, mereka juga mencelupkan berbagai barang seperti baju agar kebal, kayu, dan lain-lain.