Hamas Kembalikan Dua Lagi Jenazah Sandera Israel

Rahman Asmardika, Jurnalis
Rabu 22 Oktober 2025 13:17 WIB
Peti mati kedua sandera tersebut diserahkan oleh Palang Merah kepada IDF. (Foto: EPA)
Share :

JAKARTA – Kelompok pejuang Palestina, Hamas, pada Selasa (21/10/2025) mengembalikan jenazah dua sandera Israel yang tewas di Gaza. Militer Israel mengidentifikasi kedua jenazah tersebut sebagai Aryeh Zalmanovich dan Sersan Mayor Tamir Adar.

Zalmanovich, yang berusia 85 tahun saat meninggal, diculik dari rumahnya di kibbutz Nir Oz dan dibunuh saat ditawan pada 17 November 2023, menurut pernyataan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang dilansir BBC.

Adar, yang berusia 38 tahun saat meninggal, adalah anggota regu keamanan komunitas Nir Oz dan terbunuh saat melawan kelompok bersenjata Hamas dalam serangan 7 Oktober.

Kepulangan jenazah mereka menandakan bahwa Hamas telah memindahkan 15 dari 28 sandera Israel yang tewas berdasarkan fase pertama kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi Amerika Serikat (AS) awal bulan ini.

Peti mati mereka diserahkan kepada pasukan di wilayah Palestina oleh Palang Merah, yang sebelumnya telah menerimanya dari Hamas. IDF mengatakan peti mati tersebut—yang dikawal oleh militer—telah menyeberang ke Israel dan akan dibawa untuk diidentifikasi secara resmi di Tel Aviv.

Hamas telah menyerahkan jenazah seorang Palestina dalam pemindahan sandera sebelumnya, yang menurutnya tidak disengaja karena kesulitan menemukan jenazah tersebut.

 

Ke-20 sandera yang masih hidup dibebaskan tak lama setelah kesepakatan dicapai.

Sebelum jenazah terbaru diidentifikasi, IDF menekankan bahwa "Hamas diwajibkan untuk mematuhi kesepakatan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memulangkan semua sandera yang telah meninggal".

Hamas mengatakan sedang berusaha melakukan hal ini, tetapi mereka menghadapi kesulitan menemukan jenazah di bawah reruntuhan bangunan yang dibom oleh IDF di Gaza.

Berdasarkan perjanjian gencatan senjata dan pembebasan sandera, Israel telah membebaskan 250 tahanan Palestina dan 1.718 tahanan dari Gaza, serta mengembalikan 15 jenazah warga Palestina untuk setiap jenazah sandera Israel.

Fase pertama perjanjian ini juga menyaksikan peningkatan bantuan ke Gaza, penarikan sebagian pasukan Israel, dan penghentian pertempuran—meskipun kekerasan mematikan meletus selama akhir pekan ketika kedua belah pihak saling menuduh melanggar ketentuan perjanjian.

 

IDF melancarkan kampanye militer di Gaza sebagai tanggapan atas serangan 7 Oktober 2023, di mana orang-orang bersenjata yang dipimpin Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel selatan dan menyandera 251 lainnya.

Lebih dari 68.000 orang telah tewas akibat serangan Israel di Gaza sejak saat itu, menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas, yang angkanya dianggap dapat diandalkan oleh PBB.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya