Sukamta yang juga pimpinan komisi bidang pertahanan dan hubungan luar negeri menilai bahwa Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi memiliki peluang terbesar untuk memberikan tekanan diplomatik kepada pihak-pihak yang bertikai.
“Kedua negara itu memiliki hubungan dekat dengan militer Sudan maupun kelompok paramiliter, sehingga bisa memainkan peran penting dalam menekan mereka agar menghentikan kekerasan,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa OKI memiliki tanggung jawab moral untuk berperan aktif menghentikan konflik di Sudan, mengingat negara tersebut mayoritas penduduknya beragama Islam dan merupakan anggota OKI.
“Sudan adalah bagian dari dunia Islam. Karena itu, sudah sepatutnya OKI tidak tinggal diam,” tegas legislator asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu.