KUALA LUMPUR - Sebuah kapal yang membawa anggota komunitas Rohingya dari Myanmar tenggelam di dekat perbatasan Thailand-Malaysia. Dalam kejadian itu, Badan Maritim Malaysia menyatakan pada Minggu (9/11/2025), ratusan orang hilang, tujuh tewas, dan 13 orang diselamatkan.
Tim penyelamat menyisir area seluas 170 mil laut persegi di dekat Pulau Langkawi pada Sabtu (8/11/2025), setelah sebuah kapal dengan 300 orang di dalamnya meninggalkan negara bagian Rakhine, Myanmar, tiga hari sebelumnya. Hal itu diungkap Kepala Badan Maritim untuk wilayah tersebut, Romli Mustafa.
Gambar dari badan tersebut menunjukkan seorang korban selamat ditutupi selimut dan seorang lainnya di atas tandu.
Negara bagian Rakhine yang miskin di Myanmar telah menderita konflik, kelaparan, dan kekerasan etnis selama bertahun-tahun. Sebagian besar menargetkan komunitas minoritas Muslim Rohingya. Diusir dari negara bagian Rakhine setelah tindakan keras militer brutal tahun 2017, sekitar 1,3 juta warga Rohingya hidup sebagai pengungsi di kamp-kamp padat penduduk di negara tetangga Bangladesh.
Media pemerintah Malaysia, Bernama, mengutip Kepala Kepolisian Provinsi Kedah, Adzli Abu Shah, yang mengatakan orang-orang awalnya menaiki sebuah kapal besar dari Myanmar. Namun, mereka kemudian diinstruksikan pindah ke tiga kapal yang lebih kecil, masing-masing membawa sekitar 100 orang, untuk menghindari deteksi saat mereka mendekati Malaysia.
"Status dua kapal lainnya tidak diketahui, dan operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung," ujarnya.