Baru 2 Minggu Diteken, Thailand Tangguhkan 'Kesepakatan Damai' dengan Kamboja

Rahman Asmardika, Jurnalis
Senin 10 November 2025 20:21 WIB
Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul (tengah) dan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet (kiri) menandatangani kesepakatan gencatan senjata dengan Donald Trump pada Oktober. (Foto: EPA)
Share :

JAKARTA - Thailand mengatakan akan menangguhkan implementasi 'kesepakatan damai' dengan negara tetangga Kamboja terkait perbatasan yang disengketakan. Penundaan itu diumumkan Bangkok hanya dua minggu setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memimpin penandatanganannya.

Pengumuman Thailand ini muncul setelah sejumlah tentara terluka dalam ledakan ranjau darat di dekat perbatasan Kamboja di Provinsi Sisaket, kata seorang juru bicara pemerintah.

Kamboja menyatakan tetap berkomitmen pada kesepakatan tersebut, yang diharapkan membawa perdamaian abadi setelah bentrokan perbatasan yang menewaskan lebih dari 40 orang pada Juli, demikian diwartakan BBC.

Kedua belah pihak menandatangani perjanjian tersebut — yang ditolak Thailand sebagai 'kesepakatan damai' — pada Oktober dalam sebuah upacara bersama presiden AS di Malaysia.

Namun, pada Senin (10/11/2025), Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul mengatakan dalam konferensi pers bahwa ia setuju dengan keputusan yang diambil oleh para kepala pertahanan negara, dengan mengatakan bahwa "ancaman keamanan... belum benar-benar berkurang".

Menurut Bangkok Post, para prajurit tersebut terluka saat berpatroli — salah satunya kehilangan kakinya.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya