JAKARTA – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio memuji “kemajuan luar biasa” yang dicapai dalam perundingan rencana perdamaian yang diusulkan AS untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina. Meski begitu, Rubio mengatakan bahwa masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan untuk merealisasikan kesepakatan tersebut.
Ukraina dan sekutu-sekutunya di Eropa telah menyatakan keprihatinan atas proposal perdamaian yang sempat bocor tersebut. Proposal tersebut, yang dianggap menguntungkan Rusia dan disambut baik oleh Presiden Vladimir Putin, di sisi lain menjadi pilihan berat bagi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
"Kemajuan yang luar biasa" telah dicapai dalam perundingan untuk menyelesaikan rencana perdamaian yang diusulkan AS guna mengakhiri perang Rusia-Ukraina, kata Rubio setelah bertemu dengan negosiator Ukraina dan Eropa di Jenewa, Swiss, sebagaimana dilansir BBC.
Berbicara kepada wartawan pada Minggu (23/11/2025) malam, Rubio mengatakan tim negosiasi di Jenewa menjalani "hari yang sangat baik". Ia mengatakan tujuan utama negosiasi adalah mencoba mempersempit "poin-poin yang belum tercakup" dari rencana 28 poin AS – dan pihak-pihak yang terlibat telah mencapainya secara "substansial".