JAKARTA – Militer Amerika Serikat (AS) telah melakukan latihan serangan udara yang rencananya akan dilancarkan terhadap Venezuela dalam beberapa pekan terakhir, demikian dilaporkan Wall Street Journal (WSJ), mengutip seorang pejabat pertahanan dan data pelacakan penerbangan.
Presiden Donald Trump menuduh pemerintah Venezuela mengoperasikan kartel “narkotika” dan pada Sabtu (29/11/2025) mengumumkan bahwa wilayah udara negara itu akan ditutup untuk “semua maskapai penerbangan, pilot, pengedar narkoba, dan pedagang manusia.”
Ancaman itu muncul di tengah peningkatan kekuatan angkatan laut AS di Laut Karibia, di mana atas perintah Trump, lebih dari 20 kapal yang diduga penyelundup narkoba telah diserang sejak September.
Menurut WSJ, Trump mengatakan kepada Presiden Venezuela Nicolás Maduro dalam panggilan telepon rahasia minggu lalu bahwa ia akan mempertimbangkan untuk menggulingkannya kecuali ia mengundurkan diri.
Meskipun kedua belah pihak belum mengonfirmasi bahwa percakapan itu terjadi, Trump sebelumnya membantah berusaha menggulingkan Maduro dengan paksa. Pada Agustus, AS meningkatkan hadiah untuk penangkapan Maduro menjadi USD 50 juta.
Pada Sabtu, Kementerian Luar Negeri Venezuela menolak ancaman terhadap pesawatnya sebagai agresi “kolonialis” yang ilegal menurut hukum internasional. Maduro telah menempatkan militer dalam siaga tinggi dan mengadakan beberapa latihan militer, bersumpah untuk menangkal invasi apa pun.
Pemerintah Venezuela telah membantah tuduhan membantu kartel dan berargumen bahwa Trump menggunakan tindakan keras terhadap perdagangan narkoba sebagai dalih untuk pergantian rezim.
(Rahman Asmardika)