Setidaknya satu tentara Thailand dan empat warga sipil Kamboja tewas, serta sekitar selusin lainnya luka-luka akibat pertempuran pada Senin, menurut para pejabat dari kedua belah pihak.
Hampir 650 sekolah di lima provinsi Thailand telah diperintahkan untuk ditutup demi alasan keamanan, kata Menteri Pendidikan Thailand, menyusul ketegangan baru yang meningkat sejak Minggu. Sementara itu, video di media sosial menunjukkan kekacauan di sekolah-sekolah di provinsi perbatasan Kamboja ketika para orang tua bergegas membawa anak-anak mereka pulang.
Sengketa perbatasan yang telah berlangsung seabad antara negara-negara Asia Tenggara ini meningkat drastis dengan serangan roket Kamboja ke Thailand pada pagi hari 24 Juli, yang diikuti oleh serangan udara Thailand.
Beberapa hari kemudian, Bangkok dan Phnom Penh menyetujui “gencatan senjata segera dan tanpa syarat” yang ditengahi oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.
Pada Oktober, kedua belah pihak menandatangani perjanjian gencatan senjata dalam sebuah upacara bersama Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Malaysia. Saat itu, Trump mengklaim pencapaian bersejarah dalam mengakhiri konflik perbatasan.