Dalam arahannya, Prabowo memberikan peringatan keras kepada seluruh aparatur pemerintah agar tidak ada pihak yang memanfaatkan situasi bencana untuk keuntungan pribadi.
“Tidak boleh ada penyelewengan, tidak boleh ada korupsi di semua entitas pemerintahan. Saya ingatkan, jangan ada mencari keuntungan di tengah penderitaan rakyat.”
Ia meminta kepolisian, pemerintah daerah, serta seluruh kementerian dan lembaga untuk memeriksa setiap proyek dan rantai distribusi agar tidak ada oknum yang melipatgandakan harga atau memanipulasi kebutuhan dasar warga.
Presiden kemudian mencoba menghubungi Bupati Aceh Tengah yang terisolasi akibat kerusakan jaringan. Koneksi yang tersendat membuat percakapan tidak tersambung penuh, namun Prabowo berulang kali menyampaikan rasa terima kasih.
“Saya nanti terima kasih pengabdianmu. Tabah selalu. Saya akan berusaha nengok kalian kesempatan pertama,” ujarnya.
Ia menegaskan, bahwa dirinya akan terus turun ke lapangan untuk memonitor langsung kebutuhan masyarakat.
“Saya mau nengok kalian, saya mau lihat muka-muka kalian,” bebernya.
Suara Bergetar saat Mengucap Terima Kasih
Menjelang akhir rapat, Prabowo memanjatkan doa agar rakyat Indonesia diberi kekuatan menghadapi cobaan ini. Lalu, suaranya terdengar bergetar saat menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada para petugas, pejabat di lapangan, prajurit, dan relawan yang bekerja tanpa henti.
“Terima kasih… saya bangga… saya bangga dengan pengabdian saudara-saudara. Terima kasih,” tuturnya.
Ucapan itu menutup rapat terbatas yang berlangsung hingga malam hari, sebelum ditutup dengan salam dan permohonan agar seluruh bangsa diberi perlindungan.
(Awaludin)