Menurut laporan CBS, Departemen Keuangan AS memberikan sanksi kepada Skipper pada 2022 atas dugaan keterlibatan dalam penyelundupan minyak yang menghasilkan pendapatan bagi Hizbullah dan Korps Garda Revolusi Islam–Pasukan Quds.
Pemerintah Venezuela mengeluarkan pernyataan yang mengecam penyitaan tersebut sebagai “kejahatan internasional yang serius.” Menteri Dalam Negeri Diosdado Cabello menyebut AS sebagai “pembunuh, pencuri, pembajak.”
Dalam beberapa hari terakhir, AS telah meningkatkan kehadiran militernya di Laut Karibia, yang berbatasan dengan Venezuela di utara.
Peningkatan tersebut melibatkan ribuan pasukan dan USS Gerald Ford yang ditempatkan dalam jarak serang dari Venezuela.
Langkah ini telah memicu spekulasi tentang potensi terjadinya aksi militer.
Sejak September, AS telah melakukan setidaknya 22 serangan terhadap kapal-kapal di wilayah tersebut yang menurut pemerintahan Trump menyelundupkan narkoba. Setidaknya 80 orang tewas dalam serangan-serangan ini.
(Rahman Asmardika)